Senin, 01 Desember 2014

The Opening of December : Prom and Prejudice (Book Review)



Hello readers, hello book lovers, hello everybody ^_^
Cieee sekarang udah Desember nih. What’s your Deecember Wish? Mau sharing boleh kok di commnt  :) kalo Diana December Wishnya itu bisa dapet nilai UAS 1 yang baik, memuaskan, nggak ada yang remidi hihi... terus bisa nngerayain Natal dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga. Amen :)
Ekhm... sekarang langsung aja deh ya, Diana kasih review novel yang ketjeh :D. Capcuss... and hope you like it ^^


Judul             : Prom and Prejudice
Penulis          : Elizabeth Eulberg
Penerjemah   : Retno Retnadi
Penerbit        : Bentang Belia
ISBN            : 978-602-9397-01-7
Halaman       : 211

Elzabeth Bannet atau yang akrab dipanggil Lizzie adalah anak beasiswa yang bersekolah di Akademi Longbourn. Akademi Longbourn memiliki pesta dansa yang sudah menjadi tradisi. Pesta dansa tersebut bukanlah pesta dansa biasa, melainkan menjadi kesempatan bergengsi agar kelak dapat melebur dalam komunitas kelas atas. Biasanya cowok Pemberley akan mengajak cewek Longbourn ke prom. Namun sayangnya Longbourn menganggap anak beasiswa sebagai aib. Karena Lizzie berstatus sebagai anak beasiswa, Lizzie menjadi korban bullying. Akhirnya Lizzie pun jadi anti dengan yang namanya orang kaya.
Untung ada sahabat Lizzie yang bernama Jane. Jane adalah orang kaya yang tidak sombong. Ada pula Charlotte dan Charles pacar Jane. Namun, ada juga satu orang yang dibenci Lizzie. Dia adalah Will Darcy. Cowok yang menurut penilaian Lizzie adalah cowok congkak, tapi Lizzie sudah salah paham akan hal tersebut.
Hari-hari Lizzie diisi dengan berlatih piano, bekerja, dan belajar. Ada pula saat dimana Jane mengajak serta memaksa Lizzie supaya datang ke pesta bersamanya. Demi Jane, akhirnya Lizzie bersedia saja datang ke pesta walaupun dia tak terlalu berminat. Namun, apapun untuk kebahagiaan Jane.
Jane juga ingin supaya Lizzie dekat dengan Charles dan teman-teman Charles yang lain. Salah satunya adalah Darcy. Namun, Lizzie sudah terlanjur membenci Darcy. Lizzie hanya benar-benar ingin membalas kebaikan Jane, sehingga dia pasrah saja saat Jane memerintahkannya untuk lebih kenal dengan Charles dan teman-temannya, namun Lizzie memang tak keberatan berkenalan dengan Charles lebih dekat karena Charles adalah cowok baik.
Hari demi hari berlalu hingga sebentar lagi akan diadakan prom. Semua orang membicarakan tentang prom. Namun tidak dengan Lizzie. Dia tak berminat untuk datang ke prom walaupun ada satu orang cowok Pemberley yang mengajaknya datang ke prom bersama. Di lain sisi, ada juga George Wickham anak beasiswa yang diusir dari Pemberley. Lizzie menyukai Wick. Apalagi mereka sama-sama anak beasiswa. Namun Wick memiliki masalah dengan Darcy dan Wick mengumbar-umbar cerita yang membuat Lizzie menjadi lebih benci terhadap Wick.
Sementara itu, Darcy semakin perhatian ke Lizzie. Namun Lizzie tetap membenci Darcy. Darcy memiliki sebuah perasaan terhadap Lizzie. Namun Lizzie malah menganggapnya sebagai penghinaan. Walaupun Lizzie membenci Darcy dan sering berkata kasar kepadanya, Darcy tetap berusaha mengambil hati Lizzie dengan cara yang luar biasa dan tak terduga.
***

“Kalau kau memang enggak punya perasaan apa pun pada Will Darcy, kenapa wajahmu merah dan tanganmu merapikan rambut?”


Wow! The story can make me feel... feel.. oh my gosh! I can’t explain it! Intinya itu novel ini luar biasa!
            Cover novel ini sangat menarik. Cover yang simple namun juga mempesona. Dari tulisan judulnya saja sudah menarik. Tulisan judul menggunakan font yang tak biasa. Begitu juga dengan tagline dan nama penulisnya. Covernya menjadi lebih menarik dan sweet karena judul yang diberi text highlight color dan juga gambar seorang cewek feminim menggunakan pakaian yang sweet dan gambar seorang cowok cool. Warna dasar cover adalah putih.
            Penokohan cover novel ini juga sangat kuat. Karakter tokoh yang kuat membuat ceritanya menjadi lebih hidup. Dari karakter memang cukup kuat, tapi secara fisik kurang begitu kuat. Masih sulit membayang sosok Lizzie, Jane atau yang lainnya.
            Dari alur memang sudah cukup bagus, namun sayangnya alur ceritanya terlalu cepat. Coba aja deh kalo alurnya diceritkan dengan detail dan jangan terlalu cepat, pasti novel ini bakalan lebih bagus lagi. Diksi novel ini juga udah pas. Nggak terlalu formal tapi juga ngak terlalu santai.
            Nah, pada initinya novel ini sangat menggugah untuk dibaca. Aku udah membuktikannya. Novel ini dapat kurampungkan dalam satu hari! Rasanya nggak pengen berhenti baca. Buktikan sendiri, okay? ;)


“Aku akan mengajakmu berkencan ke tempat yang sangat sederhana, sangat nggak-Pemberley. Enggakk akan ada kristal, enggak ada masakan foie apa pun, dan yang lebih penting nggak ada pesta dansa gila-gilaan. Hanya ada kau, aku, dan makanan Italia yang lezat.”

Selasa, 29 Juli 2014

Unfriend You (Masihkah Kau Temanku?)


Judul               : Unfriend You (Masihkah Kau Temanku?)
Penulis             : Dyah Rinni
Editor              : Nico Rosady
Proofreader     : Jia Effendie
Penata letak     : Gita Ramayudha
Desain sampul : Levina Lesmana
Penerbit           : GagasMedia
Tahun Terbit    : 2013
ISBN               : 979-780-648-0

 Aku adalah noda untuk dosa yang tak kulakukan.
Aku mencoba bertahan berusaha mengerti; mungkin ada bagian dari dirimu yang tak bisa kuraih.
Namun, yang tak kunjung kupahami, mengapa ada persahabatan yang menyakiti? 
 
***

Novel Unfriend You karya Dyah Rinni yang satu ini mengambil tema bullying. Novel ini menciritakan kisah hidup seorang remaja bernama Katrissa yang hobi membuat papercraft. Katrissa sering berpindah-pindah sekolah dan merasakan rasanya menjadi anak baru setiap dia pindah sekolah. Parahnya, Katrissa tidak pandai bergaul. Pernah dia pindah di sekolah dan merasa sulit menyesuaikan diri di sekolah barunya karena sebuah alasan. Dan saat Katrissa mendapatkan seorang teman, teman tersebut malah mengkhianatinya.

"The ones that you love the most are usually the one that hurt you the most.”-unknown

Sekarang Katrissa bersekolah di Eglantine High School (disingkat Egan) dan Katrissa
bersahabat baik dengan Aura dan Milani. Hingga suatu saat datanglah murid baru bernama Priska yang langsung dapat mencuri perhatian murid Eglantie High School. Karena sebuah masalah, Priska akhirnya dibully oleh Aura, Melani, dan sebagian besar murid Egan. Katrissa yang sebenarnya baik dan tidak tega dengan apa yang menimpa Priska, tak dapat berkutik. Setelah Priska sudah tidak tahan lagi dan mencoba bunuh diri, giliran Katrissa yang harus merasakan bullying. Namun, masih ada Langit yang menjadi teman Katrissa di saat semua orang di sekolah membully dia. Dan apa yang akan terjadi dengan Katrissa selanjutnya? Dan bagaimana cara Katrissa melalui masa bullying yang menimpa dirinya? Baca sendiri dong *wekk :p hahaha... kidding. Tapi bener deh, mendingan baca sendiri aja. Biar lebih clear. ;)


My opinion :

Alur novel ini menggunakan alur campuran. Jadi jangan kaget kalau tiba-tiba kita ditrowback ke masa lalu si tokoh. Penokohannya juga bagus. Aku sendiri memiliki memiliki gambaran sosok Katrissa, Langit, Milani, dan bahkan Aura sang matahari Eglantine High School J. Hanya saja, menurutku buku ini feelnya kurang. Mungkin ini disebabkan karena cara penyampainnya yang kurang jelas. Terkadang aku nggak ngerti dengan perasaan Katrissa ke Priska, dan sebab Katrissa merasa ini-itu.

Dari keseluruhan cerita, novel ini gak bikin bosen. Pengen baca terus sebelum selesai :D. Sayangnya menurutku ceritanya juga belum selesai walaupun aku udah baca sampai end. Aku masih bertanya-tanya kenapa Jonas mau buka mulut di depan kepala sekolah perihal bullying yang dilakukan Aura kepada Katrissa. Padahal Aura adalah pacar Jonas sendiri. Aku juga masih penasaran, apa emang Jonas bener suka sama Priska seperti dugaan Aura? Soalnya sikap Jonas ke Priska gak menunjukkan kalau Jonas suka Priska, malah sikap Jonas lebih menunjukkan kalau Jonas suka Katrissa. Tapi entahlah. Di novel ini gak diceritakan tentang hal itu. Padahal aku udah kepo banget :D

I think covernya udah cukup menarik. Ilustrasi cover adalah sebuah papercraft lingkaran yang di tengahnya terdapat nama sang penulis,, tapi menurutku font yang digunakan untuk menuliskan nama penulis kurang menarik, sementara font yang digunakan untuk menuliskan judul udah cukup menarik. Creative.

Sabtu, 14 Juni 2014

Dear My Beloved Daddy (Happy International Father's Day)


Dear my beloved Daddy,


Aku ingin mengucapkan Selamat Hari Ayah Internasional, Pa. Aku ingin mengucapkannya langsung kepada Papa. Selain itu, sejak dulu aku juga ingin mengucapkan happy birthday langsung di depan Papa. Bukan lewat perantara Mama atau orang lain. Bukan pula lewat telephone. Tapi aku tahu bahwa tak semudah itu mewujudkan keinginanku tersebut menjadi kenyataan.

Pa, sekarang Papa sedang apa? Apakah Papa terlalu sibuk bekerja sehingga tak memiliki waktu luang untuk pulang ke rumah. Aku dan adik rindu Papa. Kita ingin bertemu Papa. Apakah Papa juga rindu kita?

Aku tak bisa berbohong, Pa. Aku kecewa dengan Papa. Dimana tanggungjawab Papa sebagai seorang Ayah? Dengan tega menelantarkan anakmu untuk berjuang sendiri. Hanya ditemani seorang Ibu yang kini juga harus menjadi seorang Ayah. Apa salah aku, Pa? Aku juga ingin seperti teman-temanku. Mereka memiliki seorang Ayah yang selalu ada untuk mereka. Tapi tidak dengan aku. Sekarang pun aku tak tahu Papa sedang apa.

Pa, maaf  jika aku punya salah ke Papa. Jujur, Papa bukanlah Ayah terbaik di dunia bagiku. Aku tak bisa mengelak dari kenyataan, walaupun aku ingin sekali mengumumkan kepada dunia bahwa Papa adalah Ayah terbaik di dunia, seperti yang dilakukan teman-temanku.

Tapi, aku juga tak bisa berbohong dan mengatakan aku benci Papa atas apa yang telah Papa lakukan. Aku harus jujur. Aku sayang Papa. I love you, Dad. My beloved Daddy. Papa adalah satu-satunya Ayah yang aku punya. Bagaimanapun, Papa tetaplah Papaku.

Pa, izinkan aku menjadi anak yang berbakti kepada orangtua. Izinkan aku merawat Papa. Izinkan aku membuatkan Papa minum disaat Papa kelelahan sehabis bekerja. Pa, izinkan aku melakukan tugas seorang anak kepada Ayahnya. Pa, izinkan aku dekat dengan Papa. Izinkan aku mendapatkan pengalaman indah bersama Papa, seperti yang selalu teman-temanku ceritakan kepadaku tentang pengalaman mereka dengan Ayahnya. Pa, izinkan aku merasakan sekali lagi keluarga yang utuh, supaya aku dapat berbagi dengan Papa dan merasakan kasih sayang seorang Papa tanpa takut harus kehilanganmu lagi.

Pa, bagaimanapun aku ingin mengucapkan terimakasih. Terimakasih atas semuanya. Semua yang telah Papa berikan ke aku. Entah itu kebahagiaan, kehidupan, ataupun kesedihan. Tanpa Papa sadari, Papa telah mengajarkan aku arti dari sebuah keluarga. Papa telah mengajarkanku bagaimana menjadi anak yang kuat dan mandiri. Dan yang paling aku syukuri, Papa telah mengajarkanku bahwa hidup itu sulit dan penuh tantangan dan Papa mengajarkanku bagaimana cara melewati tantangan hidup tersebut.

Aku ingin Papa tahu bahwa aku sangat mencintai Papa, tak ada dendam untuk Papa dari apa yang telah Papa perbuat selama ini, yang ada hanya sakit hati yang mungkin takkan bisa terhapuskan. Pa, sekali lagi aku ucapkan terimakasih. Thank you Daddy. 

Aku benar-benar berharap Papa membaca surat ini.


Written with love,


Your Daughter

Selasa, 03 Juni 2014

SILANG INDAH, APA BENAR-BENAR INDAH?


Semua siswa atau mantan anak sekolahan pasti pernah merasakan yang namanya ulangan harian maupun ulangan umum. Aku sebagai anak sekolahan juga penah mengalami kedua hal tersebut kok. Bahkan, saat menulis artikel ini, aku baru saja mengerjakan UKK (Ulangan Kenaikan Kelas) mata pelajara Matematika. Kalo yang gak suka Matematika pasti bakalan mual deh ngebayangin dirinya sedang berada di ruang tes dan mengerjakan Matematika. Seremm.... -_- aku juga salah satu orang yang gak suka Matematika kok :D.
            Matematika memang pelajaran yang memeras banyak energi otak maupun keringat *abaikan -_-. Itulah yang aku rasakan kalau sedang mengerjakan ulangan Matematika. Apalagi ulangan umum, kepala bisa sampe pusing tujuh keliling *lebay. Tapi emang bener kok. Aku aja masih pusing gara-gara abis ngerjain soal Matematika.
            Sebenarnya sih aku gak bener-bener ngerjain. Bayangkan! Dari 40 soal pilihan ganda, aku cuman bisa mengerjakan belasan soal saja. Cape deh! Ini emang aku yang gak bisa apa soalnya yang susah?! Aku sih awalnya santai aja, nanti sekalian tanya temen kalo direstui oleh Tuhan, tapi sayangnya gak direstui tuh. Sang pengawas benar-benar memiliki mata yang jeli.
Akhirnya, karena waktu sudah hampir habis, aku terpaksa memilih satu jalan keluar dan memang satu-satunya jalan keluar. Ingin tahu apa? SILANG INDAH. Kalo yang beum tahu apa itu silang indah, mungkin bakalan membayangka silangan pada lembar jawab yang sangat indah. Sebenarnya dan seharusnya, namanya bukan SILANG INDAH. Tetapi ASAL SILANG!
Salah besar kalau orang menamainya SILAG INDAH. Karena gak ada indahnya, kita malah dibikin deg-degan dan pasrah dengan hasil yang akan keluar nantinya. Dan kalau udah keluar, sebagian besar para pengguna silang indah, benar-benar tidak merasakan keindahan dari silang indah tersebut, mungkin mereka malah menjerit histeris karena remidi *apa banget* -_-.
Jadi, jangan mau-mau deh menyebutnya dengan SILANG INDAH. Dan jangan mau-mau menjadi pengguna SILANG INDAH. Aku menulis artikel ini sebagai curahan hatiku yang sedang galau oleh karena SILANG INDAH -_- dan menghimbau untuk siswa lai supaya benar-benar belajar sehingga dapar mengerjakan uangan dengan baik ;). Silang indah bener-bener gak ada indahnya.


<a href="http://www.bloglovin.com/blog/12089135/?claim=4xbyc9hgt3h">Follow my blog with Bloglovin</a>


<meta name="p:domain_verify" content="a97f295fe88f641c4cb1a73509226fb7"/>

Kamis, 15 Mei 2014

Minggu, 06 April 2014

Review : He Loves Her Till The End - Monica Petra

Judul               : He Loves Her Till The End
Penulis            : Monica Petra
Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit   : 2008
Halaman         : 200 hlm.; 20 cm
ISBN             : ISBN-10: 978-979-22-3491-6
                          ISBN-13: 978-979-22-3491-6


Sinopsis :
            Gadis sebenarnya pacaran denga Reno. Karena cowok itu begitu jadul dan malu-maluin. Bayangin, kesukaan Reno adalah baca buku dan ikut perlombaan ilmiah. Setiap hari cowok itu mengantar Gadis ke sekolah naik sepeda mini.
            Saat muncul  Yustian yang keren dan tajir, hati Gadis terbelah dua. Anak basket vs. kutu buku, gimana nih? Padahal Yustian bisa mengantar-jemput Gadis naik mobil, sementara sepeda mini Reno hanya berganti dengan vespa tua.
            Akhirnya meskipun merasa bersalah, Gadis memilih Yustian. Tapi apakah cinta Reno pupus begitu saja?


Opinion :
Kalo diliat dari covernya udah cukup menarik. Yang bikin kurang pas itu letak penulisan nama penulisnya. Kalo yang gak jeli, bisa-bisa nama penulisnya disangka judul. Terlalu tersembunyi dan mepet dengan judul yang letaknya udah mepet buku -_-

Menurutku, penokohan buku ini kurang. Atau mungkin sangat kurang. Aku aja sampe gak bisa bayangin muka Gadis gimana, bulat atau lonjong. Tingginya seberapa. Dan lain sebagainya. Begitu juga dengan tokoh-tokoh lain, mulai dari Yustian, Vina, Reno sampai Kartika. Kalau sifat tokoh sudah cukup jelas walaupun tetep aja kurang.

Novel ini bikin aku geregetan banget. Bikin aku sempet gak suka sama Gadis. Why? Karena Gadis itu cewek yang beruntung. Dicitai oeh dua orang cowok. Yang satu sabar walaupun culun, yang satunya lagi romantis dan keren lagi. Tapi, Gadis itu jahat sama Reno, pacanya. Gadis malu punya cowok kayak Reno dan lebih memilih Yustian. Semenjak deket Yustian, Gadis itu berubah. Menurutku, Gadis juga orangnya plin-plan. Dia suka sama Yustian tapi gak mau mngakuinya, dia bosen sama Reno tapi juga gak mau mengakuinya. Tapi lama-kelamaan rasa gak sukaku sama Gadis hilang kok. Malahan aku kasihan sama Gadis. Tapi Gadis beruntungnya lagi punya sahabat kayak Vina dan punya Reno yang mencintai Gadis dengan tulus.

Satu hari baca buku ini cukup kok. Pake banget malah. Sampe-sampe buku Romeo Juliet yang lagi aku baca terlantar demi buku ini :D

No matter how cold the weather 
No matter how long the journey 
No matter how dark the day
The ultimate reaso she's strong enough 
 is... 
 Shw knows 
 He loves her 
 forever 
 He loves her 
 Till the end


Rating buat buku karya Monica Petra yang satu ini yaitu 2,5. Soalnya aku banyak kecewa dengan penokohannya.

Jumat, 14 Maret 2014

Jokowi Nyapres, Good News or Bad News?


JOKOWI NYAPRES. GOOD NEWS OR BAD NEWS?
           
Entahlah ini sebuah good news atau bad news saat aku membuka akun twitter dan melihat Trending Topic World Wide tentang Jokowi. Saat aku klik Jokowi, aku sungguh terkejut. Kenapa? Karena ternyata Jokowi nyapres presiden. Aku tersenyum dengan berita itu, sepertinya Indonesia akan menjadi lebih baik lagi.
            Lalu aku scrool down dan melihat tweet dari pengguna twitter lain. And what’s i find? Banyak pula yang tidak setuju dengan berita Jokowi nyapres. Bukan tidak setuju sebenarnya. Hanya tidak suka atau kurang sreg. Setelah aku membaca tweet mereka, aku berhenti men-scrool down dan diam berpikir.
            Benar juga kalau Jokowi nyapres bukanlah kabar yang benar-benar baik. Why? Karena aku memikirkan nasib Jakarta yang otomatis jika Jokowi menjadi presiden Indonesia, Gubernur Jakarta digantikan oleh Ahok.
            Bukankah Jokowi belum menuntaskan masa Jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta? Dan Jokowi juga masih meninggalkan janji-janjinya yang belum terpenuhi untuk membuat Jakarta lebih baik. Kenapa Jokowi cepat-cepat dicalonkan menjadi capres? Apakah tidak lebih baik lain waktu saja saat Jokowi sudah menuntaskan tanggungjawabnya terhadap DKI Jakarta? Dan inikah makna dari Jokowi saat berkata, “saya titip Jakarta.” ?

Berikut adalah tweet dari beberapa masarakat tentang Jokowi yang mencalonkan diri menjadi presiden :

@tyosatriyoo Glad to hear Jokowi was chosen as a candidate for president. He deserve to get it & hopefully Indonesia'll be better. I support him #JKW4P

@ChantikaPutri29  What a great news today! Pak Jokowi is going to be candidate of president. I'm ready for a better government in indonesia. Good job! :)
@Januarvian  no matter what the critics say, mr. jokowi's grass-root approach is worthy enough to be respected. he deserves his presidential candidacy.
@Korlap_Jak  Pak @jokowi_do2 masalah jakarta blm beres loh..masa udah mau di tinggalin aja ? Buktiin dulu JAKarta barunya baru nyapres !

Foto di atas adalah foto saat Ibu Megawati membacakan pernyataan bahwa Jokowi dinobatkan sebaga calon  presiden.
Tapi kita berdoa saja semoga siapapun yang akan menjadi persiden RI dapat membuat RI lebih baik lagi. Amin.

Sabtu, 01 Februari 2014

#CERPEN (Dari Skenario Jadi Cinlok)


Cerpen ini adalah cerpen yang pernah aku ikutkan dalam lomba Cerdak (Cerpen Dadakan) yang diadakan setiap bulannya oleh Story Magazine. Biasanya, Bunda Reni (Managing editor Story) memposting penggalan dari cerdak yang akan peserta buat. Lalu peserta harus mengembangkan penggalan cerita yang diberikan oleh Bunda Reni.
Aku suka sama lomba Cerdak, tapi sayang belum pernah menang. Cerpen di bawah ini juga gak menang. But it's nothing. Tetap semangat! Yaudah, langsung aja dibaca, ya. Semoga memuaskan dan maaf kalau masih kurang bagus :).



Dari Skenario Jadi Cinlok


Sebentar lagi tahun baru, Desember akan berlalu. Semua orang sedang merencanakan acara tahun baru mereka. Menyambut tahun 2014. Tapi tidak dengan Aaron yang sedang meggalau. Udah hampir setahu Aaron menyukai Sarah, cewek tetangga sebelah rumah. Aaron selalu berharap Sarah akan memberikan lampu hijau kepadanya, tapi itu seperti mimpi indah yanng hanya dapat Aaron rasakan saat dia tertidur.
            Pernah Sarah memberikan lampu kuning kepadanya dan Aaron pikir kalau Sarah sebentar lagi akan memberikan lampu hijau. Tapi ternyata lampu kuning tersebut diberikan karena Sarah ada maunya. Sarah ingin menonjok Aaron karena Sarah merasa terganggu dengan bunga yang selalu Aaron kirimkan ke rumahnya.
            “Calm down aja, Ron. Besok tahun baruan, gue sama Sarah mau ke Monas. Lo mau ikut gak?” tawar Andre yang sedang main ke rumahnya Aaron. Andre itu sahabatnya Sarah dan juga temannya Aaron.
            “Hah? Mau dong. Tapi kenapa harus ke Monas?” Aaron yang sedang duduk di jendela spontan berdiri saking senengnya.
            “Si Sarah tuh. Dia kepengen tahun baruan di puncak Monas. Katanya biar bisa lihat kembang api dari atas. Katanya lebih bagus.”
            “Ooh begitu. Dia emang suka kembang api ya? Bukannya dia sukanya petasan?” tanya Aaron dengan muka polos.
            “Gak beda jauh kali! Lagian kalo tahun baru kan identik sama kembang api. Mau ikut kagak? Nanti kalau mau ikut gue bilang ke Sarah deh.”
            “Eh... jangan! Gue punya surprise buat Sarah. Awas kalau lo ngomong ke Sarah. Nanti bisa-bisa dia malah ngelarang gue buat ikut.”
***
            “Aaron! Keluar lo!”
            Mendengar teriakan dari luar rumahnya, Aaron segera keluar rumah. Agak geram juga sih, malem-malem lagi makan krupuk enak-enak malah diganggu. Tapi apa sih yang nggak buat Sarah?
            “Ada apa, babe?” tanya Aaron menghampiri Sarah. Tapi bukannya dapet pelukan kayak yang Aaron harapkan, dia malah dapet jitakan dari Sarah.
            “Kenapa sih lo? Sakit tahu gak. Ada apa sih?” Aaron memegangi kepalanya yang terasa sakit.
            “Udah gue bilangin berkali-kali. Jangan panggil gue babe. Gue bukan pacar lo.”
            “Bentar lagi juga lo bakal jadi pacar gue kok. Ada apa?” tanya Aaron sekali lagi.
            “Lo tanya ada apa? Harusnya gue yang tanya ke elo. Ngapain elo naruh bunga di depan rumah gue dan ternyata bunga itu ditempelin petasan? Untung gue gak kenapa-kenapa. Tapi kasihan tuh Bi Minah. Tangannya jadi sakit,” omel Sarah panjang lebar.
            Dituduh seperti itu, Aaron gak terima. “Siapa juga yang naruh bunga di depan rumah lo. Uang gue udah tipis buat beliin lo bunga tiap hari, tapi lo gak pernah kasih perhatian ke gue. Boro-boro kasih perhatian, bilang terimakasih aja gak pernah!”
            “Salah sendiri. Lagian siapa yang minta lo kasih bunga ke gue tiap hari? Terus siapa dong yang naruh bunga di depan rumah gue?” Sarah mulai melunak.
            “Mana gue tahu. Udah ah, gue lagi sibuk.” Entah kenapa, Aaron jadi gak sabar ngehadepin sifat keras kepalanya Sarah. Dia masuk ke rumah meninggalkan Sarah.
            Sarah yang masih misuh-misuh kembali menuju rumahnya. Sarah segera menuju kamar Bi Minah. “Gimana tangannya, Bi?” tanya Sarah sesampainya di kamar Bi Minah.
            “Agak mendingan, Non. Udah gak usah dijadiin masalah. Kan Non Sarah sendiri kalau sekarang itu lagi musim petasan. Kata Non Sarah, kalau gak main petasan katanya ketinggalan trend yang sedang berkembang. Jadi, maklum aja kalau banyak orang iseng yang suka mainan petasan.”
            Pipi Sarah memerah mengingat kata-katanya kemarin ke Bi Minah. “Aaron gak mau ngaku tuh, Bi.”
            “Jangan asal tuduh, Non. Belum tentu Aaron yag ngelakuin hal itu.”
***
            “Bumi pasti beresolusi mengelilingi matahari.”
            “Salah dodol! Yang bener itu revolusi. Bukan resolusi.” Andre mulai geram dengan temannya yang kadang-kadang suka lemot.
            “Whatever. Yang penting gue masih mengharapkan lampu hijau dari Sarah,” Matanya menerawang entah kemana.
            “Gak nyambung. Udah deh, sekarang kita ke Monas. Udah mau jam delapan.”
            Mereka menuju Monas. Aaron udah gak sabar menunggu saat-saat yang akan sangat mendebarkan.
***
            “Hai, Aaron.” Jack merasa dirinya dipanggil.
            “Sarah, jangan panggil gue Aaron. Syuting kita hari ini udah berakhir. Panggil gue Jack.” Perintah Jack.
            “Ok, deh. Tapi lo jangan manggil gue Sarah juga ya. Btw, lo suka sama sifat Sarah di skenario gak?” tanya cewek yang berperan menjadi Sarah.
            “Gak banget. Sebel gue sama Sarah. Gue serasa jadi cowok murahan yang mengemis cinta.”
            “Hahaha... itukan cuman di skenario aja. Di dunia nyata malah cewek-cewek yang ngemis cinta ke elo. Banyak yang suka elo.”
            “Oh ya? Jangan-jangan lo juga suka ke gue ya?” canda Jack.
            “Iya gak ya? Mau dikasih tahu gak nih? Gak usah ya. Gue udah dijemput tuh sama Bokap. Bye.”
            “Samantha!”
Cewek yang dipanggil Samantha berhenti dari lari kecilnya. Dia menengok ke belakang. “Ya?”
“Hati-hati,” ujar Jack sedikit salting.
“Thanks. Lo juga.” Dalam sekejap Samantha telah menghilang ditelan kegelapan.
“Walaupun di skenario Aaron gak bisa bersatu dengan Sarah. Semoga di dunia nyata Aaron dan Sarah bisa bersatu,” harap Jack memandang puncak Monas tempat Sarah menolak cinta Aaron.

Jumat, 31 Januari 2014

Awal dari Sebuah Kisah

Hay everybody. Postingan ini adalah postingan pertama di blog baru aku ini. And, yeah. This is my first blog :).

Blog ini rencana mau aku post dengan cerpen, ff, atau artikel lain deh. Tapi pastinya postingan di blog ini bakalan udah lulus sensor dong. Kali ini aku masih mau kenalan sama kalian. walaupun tau deh ada yang baca apa gak :3.

Unntuk awalan perkennalan dulu deh. Namaku Diana.C. Aku sekarang kelas X. Sekolah di SMK Negeri 1 Cilacap. Jurusan Administrasi Perkantoran. Cita-citaku jadi pengusaha dan penulis. Selain itu, aku jua pengin jadi Jurnalistik, editor, dan duta besar yang di tempatkan di Amerika.

Oh... ya, aku Beliebers loh. Aku fansnya Justin Bieber, aku juga ngefans sama Selena Gomez. Kalau film kesukaanku itu Harry Potter dann The Twilight Saga.

Now, i wanna tell you about how i made my blog. Pertama cuman iseng nih. Selain itu, semester ini juga ada materi tentang membuat blog. Akhirnya aku browsing how to make a blog. Dan aku dapat arikelnya. Setelah aku pelajari artikel itu, aku mulai nekad coba buat blog. At first, aku bikin Gmail, setelah itu baru deh bikin blog.

Waktu bikin blog, aku bingung banget sama Judul blog ini dan linknya. Akhirnya aku putuskan utuk kasih judul Little Adventure.

Emm... sekian dulu deh postingan dari aku kali ini. Maaf kalau gaje :v tapi lain kali diusahakan gak segaje ini deh. :)