Dear my beloved Daddy,
Aku ingin mengucapkan Selamat Hari Ayah Internasional,
Pa. Aku ingin mengucapkannya langsung kepada Papa. Selain itu, sejak dulu aku
juga ingin mengucapkan happy birthday langsung di depan Papa. Bukan lewat
perantara Mama atau orang lain. Bukan pula lewat telephone. Tapi aku tahu bahwa
tak semudah itu mewujudkan keinginanku tersebut menjadi kenyataan.
Pa, sekarang Papa sedang apa? Apakah Papa terlalu sibuk
bekerja sehingga tak memiliki waktu luang untuk pulang ke rumah. Aku dan adik
rindu Papa. Kita ingin bertemu Papa. Apakah Papa juga rindu kita?
Aku tak bisa berbohong, Pa. Aku kecewa dengan Papa. Dimana
tanggungjawab Papa sebagai seorang Ayah? Dengan tega menelantarkan anakmu untuk
berjuang sendiri. Hanya ditemani seorang Ibu yang kini juga harus menjadi
seorang Ayah. Apa salah aku, Pa? Aku juga ingin seperti teman-temanku. Mereka
memiliki seorang Ayah yang selalu ada untuk mereka. Tapi tidak dengan aku. Sekarang
pun aku tak tahu Papa sedang apa.
Pa, maaf jika aku
punya salah ke Papa. Jujur, Papa bukanlah Ayah terbaik di dunia bagiku. Aku tak
bisa mengelak dari kenyataan, walaupun aku ingin sekali mengumumkan kepada
dunia bahwa Papa adalah Ayah terbaik di dunia, seperti yang dilakukan
teman-temanku.
Tapi, aku juga tak bisa berbohong dan mengatakan aku
benci Papa atas apa yang telah Papa lakukan. Aku harus jujur. Aku sayang Papa. I
love you, Dad. My beloved Daddy. Papa adalah satu-satunya Ayah yang aku punya. Bagaimanapun,
Papa tetaplah Papaku.
Pa, izinkan aku menjadi anak yang berbakti kepada
orangtua. Izinkan aku merawat Papa. Izinkan aku membuatkan Papa minum disaat
Papa kelelahan sehabis bekerja. Pa, izinkan aku melakukan tugas seorang anak
kepada Ayahnya. Pa, izinkan aku dekat dengan Papa. Izinkan aku mendapatkan
pengalaman indah bersama Papa, seperti yang selalu teman-temanku ceritakan kepadaku tentang pengalaman mereka dengan Ayahnya. Pa,
izinkan aku merasakan sekali lagi keluarga yang utuh, supaya aku dapat berbagi
dengan Papa dan merasakan kasih sayang seorang Papa tanpa takut
harus kehilanganmu lagi.
Pa, bagaimanapun aku ingin mengucapkan terimakasih. Terimakasih
atas semuanya. Semua yang telah Papa berikan ke aku. Entah itu kebahagiaan,
kehidupan, ataupun kesedihan. Tanpa Papa sadari, Papa telah mengajarkan aku
arti dari sebuah keluarga. Papa telah mengajarkanku bagaimana menjadi anak yang
kuat dan mandiri. Dan yang paling aku syukuri, Papa telah mengajarkanku bahwa
hidup itu sulit dan penuh tantangan dan Papa mengajarkanku bagaimana cara
melewati tantangan hidup tersebut.
Aku ingin Papa tahu bahwa aku sangat mencintai Papa, tak
ada dendam untuk Papa dari apa yang telah Papa perbuat selama ini, yang ada
hanya sakit hati yang mungkin takkan bisa terhapuskan. Pa, sekali lagi aku
ucapkan terimakasih. Thank you Daddy.
Aku benar-benar berharap Papa membaca surat ini.
Written with love,
Your Daughter